Ceritanya sore itu datang pengurus TPA di kampung Nagari yang jauh itu ke rumah, saya tak ada, jadi buya yang menerima di rumah. Jadi cerita ini buya sampaikan ke saya yang berada di belahan negeri yang lain.

Sama-sama tau kita, biasanya kegiatan amal seperti TPA ini antara hidup segan mati tak mau, dana terbatas, fasilitas tidak ada, cuma masalahnya ada anak manusia yang jumlahnya juga tidak banyak itu. Pastinya yang membuat mereka mampu bertahan adalah GHIRAH.

Singkat cerita mereka menyampaikan terimakasih untuk memberi mereka semangat tahun lalu, alhamdulillah anak-anak TPA kini sudah bertambah menjadi 21 orang, dan dengan malu-malu mereka menyampaikan permintaan mushaf untuk anak didiknya.

Rasanya haru, bagi sebagian kita harga mushaf tidak seberapa, tapi bagi mereka sulit seperti memilih belanja makan. Dan jika dilihat nama-nama dan umur mereka, ini adalah tangan-tangan kecil yang sedang menggapai masa depan.

Seperti cerita Imran Khan dengan tepung 1kg nya, kira-kira siapa yang mencari buku dengan lembaran kertas-kertas ini, tentu mereka yang betul-betul memerlukan. Tidak ada tambahan uang saku, ataupun hadiah yang lain, hanya buku kecil yang bisa dimasukkan ke dalam tas mereka.

Sekiranya ada benda penting, ilmu bermanfaat dan kunci segala hikmah di langit dan di dunia untuk disampaikan tentu akan sangat bermanfaat buat mereka. Hidayah adalah qadha Allah, semoga Allah beri kemudahan bagi mereka dan kesabaran bagi orang tua mereka.

Allahumma faqqihum fiddin wa a’llimhum bil hikmah.

___

TPA Aisyiyah di salah satu nagari ini adalah penerima mafaat wakaf quran dari sahabat muslihin sekalian. Alhamdulillah setiap tahun kami mendapat amanah mendistribusikan 1000 Al-Quran ke ujung-ujung negeri dengan para sukarelawan penggerak yang tak tersebut nama-namanya.

Silakan bagi yang ingin berpartisipasi: https://aamil.id/quran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.